Dewa Obat Tak Tertandingi

Memberi Hormat Pada Guru Ye! 



Memberi Hormat Pada Guru Ye! 

0Tidak ada orang yang menyangka kalau Yang Mulia Kera Raksasa dan Yang Mulia Suci Burung Roc Agung akan begitu sopan.      

Kuning Besar merupakan junior keduanya. Meski sekarang ini dia sudah menjadi seorang Yang Mulia Suci, dia masih tidak punya modal untuk berbangga diri depan keduanya.      

Namun, mereka bersikap sopan!      

Ketika keduanya sedang berbicara, mereka benar-benar menganggap Kuning Besar satu level dengan mereka.      

"Haha, semua orang hampir sudah tiba. Kenapa Adik Siluman Banteng belum menunjukan diri?" Yang Mulia Kera Raksasa berkata.      

Suaranya belum hilang ketika sebuah aura yang kuat tiba dengan sebuah suara lolongan.      

Begitu melihat siapa yang datang, raut wajah Kera Raksasa dan Burung Roc berubah.      

"Si banteng tua ini … ternyata menerobos naik tingkat!" Burung Roc Agung berkata dengan tatapan tak percaya.      

Kedua mata Kera Raksasa juga berbinar.      

"Sepertinya, tebakanku benar!"      

"Haha, kera tua, burung sialan, akulah yang masih menjadi yang pertama!" Yang Mulia Suci Siluman Banteng mendarat dan melihat keduanya dengan tatapan sombong ketika dia berbicara.      

Ketiga orang ini sudah bertarung selama bertahun-tahun dengan hasil yang sepadan.      

Sekarang, dia yang kali pertama melangkah keluar. Jadi, dia pastinya punya niat sedikit pamer.      

Begitu mendengar perkataan Siluman Banteng, Kera Raksasa dan Burung Roc tidak berani mengatakan apa pun meski wajah mereka sudah segelap pantat panci.      

Setelah berada di ranah Surga Penguasa Suci, akan sangat sulit bagi seorang petarung untuk naik tingkat.      

Ketiganya sudah menghabiskan waktu beberapa puluh ribu tahun dan hanya bisa mencapai ranah Surga Penguasa Suci rendah.      

Namun, sekarang, Siluman Banteng menjadi orang yang pertama menerobos nak ke ranah Surga Penguasa Suci menengah!      

Dia sudah pantas menjadi raja di Gunung Segudang Siluman!      

Kera raksasa dan Burung Roc semakin ingin bertemu dengan tabib surgawi kelas lima di balik Yang Mulia Suci Siluman Banteng karena hal ini.      

Tidak peduli seberapa mahal harga yang harus mereka bayar, mereka juga harus berhubungan baik dengan 'tabib surgawi kelas lima' ini!      

"Siluman Banteng, kau tidak perlu terlalu senang dengan dirimu sendiri! Ini terjadi bukan karena bakatmu melebihi kami berdua. Kau hanya beruntung dan bertemu dengan tabib surgawi kelas lima; itu saja! Selama aku mau bertindak, apa mungkin kami berdua tidak bisa menerobos?" Burung Roc berkata dengan dengusan sinis.      

"Tabib surgawi kelas lima?" Yang Mulia Suci Siluman Banteng langsung terkejut. Wajahnya menunjukkan senyum usil.      

Kedua orang ini tidak tahu cerita yang sebenarnya dan keduanya benar--benar berpikir bahwa Ye Yuan adalah tabib surgawi kelas lima!     

Namun, itu juga tidak aneh. Mungkin ada banyak tabib surgawi kelas lima yang bahkan tidak bisa menandingi kemampuan Ye Yuan!     

Begitu Kera Raksasa melihat ekspresi Siluman Banteng, dia mencibir dan berkata, "Kenapa? Apa kau menganggap kami berdua ini bodoh? Semuanya sudah jadi seperti ini. Apa kau masih ingin menyimpannya untuk dirimu sendiri?"     

Siluman Banteng tertawa keras.     

"Dasar si tua, bahkan jika aku benar-benar menyembunyikannya untuk diriku sendiri, apa yang bisa kalian lakukan padaku? Benar sekali. Memang tidak mudah bagiku untuk membunuh kalian. Tapi, jika kalian benar-benar membuatku kesal, kalian mungkin tidak akan bisa tinggal di Gunung Segudang Siluman lagi, kan? Apa mungkin kalian masih bisa menerobos dan kembali untuk membalas dendam?"     

Kata-kata itu membuat Burung Roc dan Kera Raksasa sangat tertekan.     

Meskipun Siluman Banteng ini menerobos, masih sulit baginya kalau dia benar-benar ingin membunuh mereka berdua.     

Tapi, dengan kekuatannya saat ini, mereka tidak akan bisa tetap berada di Gunung Segudang Siluman meski mereka mau.      

Begitu Siluman Banteng melihat ekspresi 'melempem' keduanya, dia sangat senang dengan dirinya sendiri.     

"Heh, kalian, tenang saja. Aku, si banteng tua, bukan orang yang berpikiran sempit seperti itu! Tanpa kalian berdua, aku juga akan merasa kalau gunung ini kurang menyenangkan. Adik Ye saat ini sedang bersiap untuk keluar dari pengasingan. Dia akan segera datang! Adapun soal kalian bisa membuatnya bertindak atau tidak, itu akan tergantung pada diri kalian sendiri!" Siluman Banteng berkata sambil tertawa.     

Adik?      

Ketika keduanya mendengar kata ini, mereka merasa ragu meski mereka senang.      

Banteng tua ini benar-benar berani memanggil pihak lain sebagai adik?      

Tapi Yang Mulia Suci Siluman Banteng mengabaikan keraguan kedua orang itu. Dia mengibaskan lengan bajunya dengan megahnya dan berkata dengan suara keras, "Aku percaya kalau semua juga tahu kalau enam Yang Mulia Suci sudah menerobos secara berturut-turut dalam beberapa hari ini di Gunung Segudang Siluman kami! Oleh karena itu, pengaturan yang ada di gunung in pastinya harus mengalami perubahan besar. Aku mengumpulkan kalian semua hari ini untuk mengatasi hal ini!"      

Kata-kata itu membuat semua orang menjadi gugup.     

Ukuran wilayah seseorang bukan hanya menjadi bukti manifestasi dari status, akan tetapi ada banyak manfaat lain.      

Orang-orang yang datang ke sini hari ini jelas-jelas bertujuan untuk melanggar aturan sebelumnya dan membangun kembali aturan baru.     

Dengan cara ini, minat semua orang akan berubah.     

Ini berhubungan dengan minat roh sejati mereka!      

Kera Raksasa dan Burung Roc ingin mengatakan sesuatu, tetapi mereka tahu diri dan diam saja.      

Sekarang, mereka sudah tidak bisa sembarangan memberi perintah pada orang.      

"Mulai hari ini dan seterusnya, semua Yang Mulia Suci tidak akan lagi memiliki wilayah kekuasaan mereka sendiri! Semua wilayah gunung Segudang Siluman akan didistribusikan kepada mereka yang berada di bawah Surga Penguasa Suci!" kata-kata Yang Mulia Suci Siluman Banteng segera membuat gaduh.      

Sebelumnya tiga Yang Mulia Suci menduduki hampir 70% wilayah gunung ini.     

Sekarang, mereka benar-benar akan menyerahkan 70% dari wilayah ini untuk semua orang!     

Ekspresi Kera Raksasa dan Burung Roc menjadi sangat jelek.     

Namun, mereka juga tahu bahwa Yang Mulia Suci Siluman Banteng pasti masih memiliki sesuatu yang lain untuk ditambahkan.     

Orang ini tidak sedang beramal.      

Benar saja, Siluman Banteng melanjutkan, "Mulai sekarang, Gunung Segudang Siluman akan mendirikan Kuil Bagi Semua Yang Mulia Suci. Semua petarung yang mulia suci akan menjadi bagian dari Kuil Bagi Semua Yang Mulia Suci! Mereka yang kekuatannya mencapai Surga Penguasa Suci setengah langkah bisa memasuki kuil ini dan menjadi pelayan tamu. Mulai sekarang, tidak peduli dari wilayah mana pun, kalian semua harus menyerahkan sumber daya kelas tiga dan di atasnya ke Kuil Bagi Semua Yang Mulia Suci. Pihak kuil akan mendistribusikan sumber daya ini secara seragam."     

Saat kata-kata ini keluar, ekspresi semua roh sejati berubah.     

Kuil Bagi Semua Yang Mulia Suci? Langkah ini terlalu kejam!     

Ini setara dengan memonopoli semua sumber daya tingkat tinggi!     

Sebaliknya, semua mata petarung yang mulia suci tiba-tiba berbinar.      

Ini sama saja dengan memusatkan sumber daya dari seluruh Gunung Segudang Siluman untuk mendukung mereka! Keputusan ini benar-benar menjadi keputusan yang hebat bagi para petarung yang mulia suci!     

Banyak roh sejati yang menunjukkan ekspresi tidak puas.     

Tetapi di hutan ini, apa pun yang dikatakan seorang Yang Mulia Suci tidak diizinkan untuk disangkal.      

Tepat pada saat ini, seorang manusia tiba-tiba muncul.      

"Manusia! Kenapa ada manusia di sini?"     

"Surga Penguasa Giok rendah benar-benar menerobos masuk ke pertemuan puncak roh sejati. Apa dia cari mati?"      

… …     

Manusia ini pastinya adalah Ye Yuan yang baru saja keluar dari pengasingan.     

Beberapa hari ini, jurus Tinju Transformasi Naga Sembilan Langit-nya memiliki beberapa wawasan lagi, jadi Ye Yuan pergi mengasingkan diri selama beberapa hari.     

Begitu melihat Ye Yuan, Yang Mulia Suci Siluman Banteng tersenyum dan berkata, "Apa kalian tidak ingin bertemu dengan ahli di belakangku? Dia sudah ada di sini!"     

Yang Mulia Suci Burung Roc terkejut dan berkata dengan wajahnya yang sudah gelap, "Banteng Tua, apa kau pikir kalau setelah menerobos kau bisa bermain-main dengan kami? Bagaimana mungkin Surga Penguasa Giok rendah menjadi tabib surgawi kelas lima?"     

Kera Raksasa juga memiliki ekspresi tidak ramah ketika dia berkata, "Siluman Banteng, kau keterlaluan! Kau sembarangan menemukan manusia untuk menepis kami?"      

Petarung Surga Penguasa Giok adalah petarung dari suatu wilayah di Gunung Segudang Siluman juga.      

Tapi mereka sama sekali tidak ada apa-apanya di mata petarung yang mulia suci. Jadi hal pertama yang mereka berdua rasakan adalah kalau Yang Mulia Suci Siluman Banteng ini mempermainkan mereka!     

Tapi tepat ketika mereka akan marah besar, enam yang mulia suci yang baru saja menerobos meninggalkan kursi mereka secara bersamaan dan berlari ke arah Ye Yuan seperti angin. Mereka berebut untuk jadi yang pertama.      

"Harimau Cerah yang baru naik tingkat secara khusus datang untuk memberi hormat kepada Tuan Ye!"     

"Kuning Benar yang baru naik tingkat secara khusus datang untuk memberi hormat kepada Tuan Ye!"     

… …     

Enam yang mulia suci mengepung Ye Yuan dan langsung membungkuk.Mereka tampak tunduk.      

Kera Raksasa, Burung Roc Agung, dan seluruh petarung roh sejati di gunung ini benar-benar tercengang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.